Rabu, September 17, 2014

Keutamaan Melaksanakan Shalat-shalat sunah (bag 1)

Makna Shalat Sunah Nafilah dan Tathawwu serta Anjuran Pelaksanaannya

Dalam konteks fikih, shalat-shalat selain yang fardu lima waktu terbagi menjadi menjadi tiga bagian: sunah, mustahab (disukai, dianjurkan) dan tathawwu' (sukarela).

Ibadah sunah adalah ibadah yang disyariatkan namun tidak difardukan oleh Allah Swt., sebagai kewajiban yang harus dikerjakan oleh seluruh hamba-Nya.  Hanya saja Rasulullah melaksakan perbuatan sunah itu untuk meningkatkan pendekatan diri kepada Allah dan menyempurnakan peribadatannya agar menjadi hamba yang banyak bersyukur kepada-Nya.

Shalat sunah adalah shalat yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah secara rutin, seperti shalat-shalat rawatib, shalat dhuha, witir, tahajud dan sebagainya.  Sunah mandubah dinamakan juga nafilah, tathawwu', mustahabb, dan ihsan.  Sunah ini mempunyai derajat dan martabat.  Termasuk kategori ini ialah sunah mu'akkadah dan sunah  ghair mu'akkadah.

Dalam istilah figih , terdapat kata-kata sebagai berikut: sunah, nafilah, mustahabb, mandub dan tatthawwu' mempunyai kesamaan arti yang dimaksud (mutaradif).

Sunah mu'akkadah (sangat dianjurkan) ialah amalan ibadah yang sering dikerjakan oleh Rasulullah saw., sepanjang kehidupan beliau, tanpa pernah meninggalkannya.


(bersambung... ke bag 2)

Tags

0 komentar:

Arsip Blog